ASUHAN
KEPERAWATAN
DENGAN KASUS DIARE
DI RS. SARI MUTIARA MEDAN
TAHUN 2012
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 1
ADE IRWAN S. HURA
Nancy M.
Isradin Syahputra
Dosen
Pembimbing : Ns.Nova Einita, S.Kep
PROGRAM
STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKes
MUTIARA INDONESIAMEDAN
TAHUN
2011/2012
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kesempatan-Nya yang telah
diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Sistem Pencernaan
yang berjudul Asuhan Keperawatan pada penderita diare dengan baik
walaupun banyak terdapat kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Sistem
Pencernaan kepada Ibu Ns. Nova Einita S.Kep yang telah memberikan kesempatan
kepada kami dalam menyelesaikan Makalah
Sistem Pencernaan ini.
Tak ada gading yang tak retak,
demikian pula dengan makalah ini. Atas
saran dan kritiknya kami terima dan akan dipergunakan untuk perbaikan di
kemudian hari. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita yang membaca.Atas
perhatian dan kerjasama kami mengucapkan terima kasih.
PENYUSUN,
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penyakit diare masih menjadi penyebab kematian balita
(bayi dibawah 5 tahun) terbesar didunia. Menurut catatan UNICEF, setiap detik 1
balita meninggal karena diare. Diare sering kali dianggap sebagai penyakit
sepele, padahal di tingkat global dan nasional fakta menunjukkan sebaliknya.
Menurut catatan WHO, diare membunuh 2 juta anak didunia setiap tahun, sedangkan
di Indonesia, menurut Surkesnas (2001) diare merupakan salah satu penyebab
kematian ke 2 terbesar pada balita.
1.2
Tujuan Penulisan
1.2.1
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan
pola pikir ilmiah dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi penderita caput
dan mendapatkan gambaran epidemiologi, distribusi, frekuensi, determinan, isu
dan program penanganan penyakit diare.
1.2.2
B. Tujuan
Khusus
·
Melakukan
pengkajian data.
·
Mengidentifikasi
diagnosa, masalah dan kebutuhan.
·
Mengidentifikasi
masalah potensial.
·
Mengidentifikasi
kebutuhan segera.
·
Merumuskan
suatu rencana tindakan yang komprehensif.
·
Mengevaluasi
pelaksanaan asuhan kebidanan.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
PENDAHULUAN
Diare masih merupakan masalah kesehatan tidak saja di
negara berkembang tetapi juga di negara yang sudah maju sampai saat ini. Setiap
tahun diperkirakan terdapat 4 milyar kasus diare akut . Kematian akibat diare
karena infeksi berkisar 3-5 juta jiwa pertahun. Di negara maju seperti Amerika
Serikat keluhan diare menempati peringkat ketiga dari daftar keluhan pasien
pada ruang praktek dokter. Sementara itu di Indonesia kasus diare akut karena
infeksi menduduki peringkat pertama sampai keempat diantara pasien-pasien yang
berobat ke rumah sakit. Untuk negara berkembang lainnya di Asia terutama Asia
Selatan dan Tenggara, Amerika Selatan dan Afrika, kejadian diare masih tinggi,
walaupun usaha-usaha WHO untuk mengantisipasi hal tersebut sampai saat ini
telah menunjukkan perbaikan dari tahun ke tahun.
Picture.
Patient Of Diarrea
2.2
DEFINISI DIARE
Diare diartikan
sebagai buang air besar (defekasi) dengan feses berbentuk cair atau setengah
cair setengah padat, dengan demikian kandungan air lebih banyak dari biasa.
Menurut WHO diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari 3 x sehari.
Atas dasar lamanya terjadi diare dibedakan diare akut dan diare kronik. Diare
akut adalah diare yang awitannya mendadak dan berlangsung singkat dalam
beberapa jam atau hari, dapat sembuh kembali dalam waktu relatif singkat atau
kurang dari 2 minggu. Sedangkan diare kronik adalah diare yang berlangsung
lebih dari 2 minggu.
Picture. Anatomy Digestive System
2.3
Etiologi
Berbagai penyebab diare
akut dapat dikelompokkan oleh karena infeksi dan non infeksi . Penyebab diare
akut oleh karena infeksi saluran cerna oleh virus, bakteri, jamut , parasit.
Sedangkan penyebab non infeksi diantaranya adalah pemakaian obat laksan, efek
samping antibiotika, diabetes melitus, psikogen. Penyebab diare kronik antara
lainintoleransi disakarida, divertikulosis, neoplasma saluran cerna, kolitis
ulseratif.
2.3.1
Faktor Infeksi
Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan
yang merupakan penyebab utama diare pada anak, ini meliputi infeksi bakteri (E.
coli, Salmonella, Vibrio cholera), virus (enterovirus, adenovirus, rotavirus),
parasit (cacing, protozoa). Infeksi parenteral yaitu infeksi yang berasal dari
bagian tubuh yang lain diluar alat pencernaan, seperti otitis media akut (OMA),
tonsilofaringitis, bronkopneumonia. Keadaan ini terutama pada bayi berumur
dibawah 2 tahun.
2.3.2
Faktor
Malabsorbsi
Gangguan penyerapan
makanan akibat malabsorbsi karbohidrat, pada bayi dan anak tersering karena
intoleransi laktosa, malabsorbsi lemak dan protein.
![]() |
![](file:///C:/Users/ADEIRW%7E1.HUR/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image015.png)
2.3.3
Faktor alergi
makanan
Faktor makanan misalnya makanan
basi, beracun, atau alergi terhadap makanan. Penularan melalui kontak dengan
tinja yang terinfeksi secara langsung,seperti :
·
Makanan
dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga
atau kontaminasi oleh tangan yang kotor.
·
Penggunaan
sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar.
·
Tidak
mencuci tangan dengan bersih setelah buang air besar.
2.4
Patofisiologi
Pada
dasarnya diare terjadi oleh karena terdapat gangguan transport terhadap air dan
elektrolit di saluran cerna. Mekanisme gangguan tersebut ada 5 kemungkinan
sebagai berikut :
1.
Diare
Osmotik
Diare osmotik dapat terjadi dalam
beberapa keadaan :
·
Intoleransi
makanan, baik sementara maupun menetap. Situasi ini timbul bilaseseorang makan
berbagai jenis makanan dalam jumlah yang besar sekaligus.
·
Waktu
pengosongan lambung yang cepat Dalam keadaan fisiologis makananyang masuk ke
lambung selalu dalam keadaan hipertonis, kemudian olehlambung di campur dengan
cairan lambung dan diaduk menjadi bahan isotonisatau hipotonis. Pada pasien
yang sudah mengalami gastrektomi atau piroplastiatau gastroenterostomi, makanan
yang masih hipertonik akan masuk ke usushalus akibatnya akan timbul sekresi air
dan elektrolit ke usus. Keadaan inimengakibatkan volume isi usus halus
bertambah dengan tiba-tiba sehinggamenimbulkan distensi usus, yang kemudian
mengakibatkan diare yang beratdisertai hipovolumik intravaskuler. Sindrom
malabsorbsi atau kelainan prosesabsorbsi intestinal.
2. Defisiensi
enzim
Contoh yang terkenal adalah defisiensi enzim laktase.
Laktase adalahenzimyang disekresi oleh intestin untuk mencerna disakarida
laktase menjadi monosakarida glukosa dan galaktosa. Laktase diproduksi dan
disekresi oleh sel epitel usus halus sejak dalam kandungan dan diproduksi
maksimum pada waktu lahir sampai umur masa anak-anak kemudian menurun sejalan
dengan usia. Pada orang Eropa dan Amerika, produksi enzim laktase tetap
bertahan sampai usia tua, sedang pada orang Asia, Yahudi dan Indian, produksi
enzim laktase cepat menurun. Hal ini dapat menerangkan mengapa banyak orang
Asia tidak tahan susu, sebaliknya orang Eropa senang minum susu.
a.
Laksan
Osmotik
Berbagai laksan bila diminum dapat menarik air dari dinding
usus ke lumen. Yang memiliki sifat ini adalah magnesium sulfat (garam Inggris).
Beberapa karakteristik klinis diare osmotik ini adalah sebagai berikut:
·
Ileum
dan kolon masih mampu menyerap natrium karena natrium diserap secara aktif.
Kadar natrium dalam darah cenderung tinggi, karena itu bila didapatkan pasien
dehidrasi akibat laksan harus diperhatikan keadaan hipernatremia tersebut
dengan memberikan dekstrose 5 %.
·
Nilai
pH feses menjadi bersifat asam akibat fermentasi karbohidrat oleh bakteri.
·
Diare
berhenti bila pasien puasa. Efek berlebihan suatu laksan (intoksikasi laksan)
dapat diatasi dengan puasa 24-27 jam dan hanya diberikan cairan intravena.
3.
Diare
Sekretorik
Pada diare jenis ini terjadi peningkatan sekresi cairan dan elektrolit.
Ada 2 kemungkinan timbulnya diare sekretorik yaitu diare sekretorik aktif dan
pasif. Diare sekretorik aktif terjadi bila terdapat gangguan aliran (absorpsi)
dari lumen usus ke dalam plasma atau percepatan cairan air dari plasma ke
lumen. Sperti diketahui dinding usus selain mengabsorpsi air juga mengsekresi
sebagai pembawa enzim. Jadi dalam keadaan fisiologi terdapat keseimbangan
dimana aliran absorpsi selalu lebih banyak dari pada aliran sekresi.
Diare sekretorik pasif disebabkan oleh tekanan hidrostatik dalam
jaringan karena terjadi pada ekspansi air dari jaringan ke lumen usus. Hal ini
terjadi pada peninggian tekanan vena mesenterial, obstruksi sistem limfatik,
iskemia usus, bahkan proses peradangan.
![]() |
![](file:///C:/Users/ADEIRW%7E1.HUR/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image018.png)
4.
Diar
akibat gangguan absorpsi elektrolit
Diare jenis ini terdapat pada penyakit celiac (gluten enteropathy) dan
padapenyakit sprue tropik. Kedua penyakit ini menimbulkan diare karena adanyakerusakan
di atas vili mukosa usus, sehingga terjadi gangguan absorpsi elektrolit danair.
5.
Diare
akibat hipermotilitas (hiperperistaltik)
Diare ini sering terjadi pada sindrom kolon iritabel (iritatif) yang
asalnyapsikogen dan hipertiroidisme. Sindrom karsinoid sebagian juga disebabkan
olehhiperperistaltik.
6. Diare
eksudatif
Pada penyakit kolitif ulserosa, penyakit Crohn, amebiasis, shigellosis,
kampilobacter, yersinia dan infeksi yang mengenai mukosa menimbulkan peradangan
dan eksudasi cairan serta mukus
![Text Box: Gambar. Patofisiologi Diare](file:///C:/Users/ADEIRW%7E1.HUR/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image019.png)
![](file:///C:/Users/ADEIRW%7E1.HUR/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image021.png)
![](file:///C:/Users/ADEIRW%7E1.HUR/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image023.png)
2.5
MANIFESTASI KLINIS DAN DIAGNOSIS
Tanda dan gejala diare selain berupa buang air besar cair juga dapat
disertai dengan muntah, demam, nyeri perut sampai kram. Jika penyakit diare
berlangsung sampai lama tanpa penanggulangan yang akurat dapat menyebabkan
kematian karena kekurangan cairan yang menyebabkan renjatan hipovolumik atau
gangguan biokimiawi berupa asidosis metabolik yang lanjut. Oleh karena
kehilangan cairan maka penderita merasa haus, berat badan berkurang, mata
cekung, lidah / mulut kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit berkurang,
suara serak.
Akibat asidosis metabolik akan menyebabkan frekuensi pernafasan cepat
(pernafasan kussmaul), gangguan kardiovaskuler berupa nadi cepat, tekanan darah
menurun, pucat, akral dingin kadang sianosis, aritmia jantung, anuriasampai
gagal ginjal . Pemeriksaan penunjang sangat diperlukan untuk mengetahui
etiologi maupun komplikasi yang mungkin terjadi.
Pemeriksaan feses lengkap dan kultur tinja diperlukan untuk mengetahui
penyebab diare. Disamping laboratorium juga diperlukan pemeriksaan radiologi
atau endoskopi untuk mengetahui penyebab diare lain seperti keganasan.
![]() |
![](file:///C:/Users/ADEIRW%7E1.HUR/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image026.png)
![](file:///C:/Users/ADEIRW%7E1.HUR/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image028.png)
![](file:///C:/Users/ADEIRW%7E1.HUR/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image030.png)
2.6
Penatalaksanaan
Penanggulangan kekurangan cairan merupakan tindakan pertama
dalam mengatasi pasien diare. Hal sederhana seperti meminumkan banyak air putih
atau oral rehidration solution (ORS) seperti oralit harus cepat
dilakukan. Pemberian ini segera apabila gejaladiare sudah mulai timbul dan kita
dapat melakukannya sendiri di rumah. Kesalahan yangsering terjadi adalah
pemberian ORS baru dilakukan setelah gejala dehidrasi nampak.
Pada penderita diare yang disertai muntah, pemberian
larutan elektrolit secaraintravena merupakan pilihan utama untuk mengganti
cairan tubuh, atau dengan kata lainperlu diinfus. Masalah dapat timbul karena
ada sebagian masyarakat yang enggan untukmerawat-inapkan penderita, dengan
berbagai alasan, mulai dari biaya, kesulitam dalammenjaga, takut bertambah
parah setelah masuk rumah sakit, dan lain-lain.
Pertimbanganyang banyak ini menyebabkan respon time untuk
mengatasi masalah diare semakin lama,dan semakin cepat penurunan kondisi pasien
kearah yang fatal.Diare karena virus biasanya tidak memerlukan pengobatan lain
selain ORS.Apabila kondisi stabil, maka pasien dapat sembuh sebab infeksi virus
penyebab diaredapat diatasi sendiri oleh tubuh (self-limited disease).
Diare karena infeksi bakteri dan parasit seperti Salmonella
sp, Giardia lamblia,Entamoeba coli perlu mendapatkan terapi antibiotik yang
rasional, artinya antibiotik yangdiberikan dapat membasmi kuman.Oleh karena
penyebab diare terbanyak adalah virus yang tidak memerlukanantibiotik, maka
pengenalan gejala dan pemeriksaan laboratorius perlu dilakukan untukmenentukan
penyebab pasti. Pada kasus diare akut dan parah, pengobatan suportifdidahulukan
dan terkadang tidak membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut kalau kondisisudah
membaik.
Pencegahan
Diare
Upaya pencegahan diare yang sudah
terbukti, efektif, yang berupa :
·
Perhatikan
kebersihan dan gizi yang seimbang.
·
Menjaga
kebersihan dengan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum makandan
kebersihan dari makanan yang kita makan.
·
Penggunaan
jamban yang benar
·
Imunisasi
campak.
![](file:///C:/Users/ADEIRW%7E1.HUR/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image032.png)
2.7
Faktor resiko Diare
1.
Umur
Kebanyakan episode diare terjadi pada dua tahun pertama kehidupan.
Insiden paling tinggi pada golongan umur
6-11 bulan, pada masa diberikan makanan pendamping. Hal ini karena belum
terbentuknya kekebalan alami dari anak pada umur di bawah 24 bulan.
2.
Jenis Kelamin
Resiko kesakitan diare pada golongan perempuan lebih rendah daripada
laki-laki karena aktivitas anak laki-laki dengan lingkungan lebih tinggi.
3.
Musim
Variasi pola musim di daerah tropik memperlihatkan bahwa diare terjadi
sepanjang tahun, frekuensinya meningkat pada peralihan musim kemarau ke musim
penghujan.
4.
Status Gizi
Status gizi berpengaruh sekali pada diare. Pada anak yang kurang gizi
karena pemberian makanan yang kurang, episode diare akut lebih berat, berakhir
lebih lama dan lebih sering. Kemungkinan terjadinya diare persisten juga lebih
sering dan disentri lebih berat. Resiko meninggal akibat diare persisten atau
disentri sangat meningkat bila anak sudah kurang gizi.
5.
Lingkungan
Di daerah kumuh yang padat penduduk, kurang air bersih dengan sanitasi
yang jelek penyakit mudah menular. Pada beberapa tempat shigellosis yaitu salah
satu penyebab diare merupakan penyakit endemik, infeksi berlangsung sepanjang
tahun, terutama pada bayi dan anak-anak yang berumur antara 6 bulan sampai 3
tahun.
6.
Status Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi yang rendah akan mempengaruhi status gizi anggota
keluarga. Hal ini nampak dari ketidakmampuan ekonomi keluarga untuk memenuhi
kebutuhan gizi keluarga khususnya pada anak balita sehingga mereka cenderung
memiliki status gizi kurang bahkan status gizi buruk yang memudahkan balita
tersebut terkena diare.Mereka yang berstatus ekonomi rendah biasanya tinggal di
daerah yang tidakmemenuhi syarat kesehatan sehingga memudahkan seseorang untuk
terkena diare.
BAB III
TINJAUAN TEORITIS
3.1. Pengkajian
Keperawatan
1.
Identitas
Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun
pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan.
Kebanyakan kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi, hal ini membantu
menjelaskan penurunan insiden penyakit pada anak yang lebih besar. Pada umur 2
tahun atau lebih imunitas aktif mulai terbentuk. Kebanyakan kasus karena
infeksi usus asimptomatik dan kuman enterik menyebar terutama klien tidak
menyadari adanya infeksi. Status ekonomi juga berpengaruh terutama dilihat dari
pola makan dan perawatannya
2. Keluhan
Utama
BAB lebih
dari 3 x
3.
Riwayat Penyakit Sekarang
BAB warna kuning kehijauan, bercamour lendir dan darah atau lendir saja.
Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran : 3-5 hari
(diare akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari
(diare kronis).
4.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau
kortikosteroid jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit menjadi
parasit), alergi makanan, ISPA, ISK, OMA campak.
5.
Riwayat Nutrisi
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa,
porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu.
kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat rentan,. Cara pengelolahan
makanan yang baik, menjaga kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasan cuci
tangan,
6.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.
7.
Riwayat Kesehatan Lingkungan
Penyimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan,
lingkungan tempat tinggal.
8. Riwayat
Pertumbuhan dan perkembangan
o Pertumbuhan
2.8
Kenaikan BB karena umur 1 -3 tahun berkisar antara
1,5-2,5 kg (rata-rata 2 kg), PB 6-10 cm (rata-rata 8 cm) pertahun.
2.9
Kenaikan linkar kepala : 12cm ditahun pertama dan 2 cm
ditahun kedua dan seterusnya.
2.10
Tumbuh gigi 8 buah : tambahan gigi susu; geraham
pertama dan gigi taring, seluruhnya berjumlah 14 – 16 buah
2.11
Erupsi gigi : geraham perama menusul gigi taring.
ASUHAN KEPERAWATAN DIARE
No
|
Diagnosakeperawatan
|
Tujuan/kh
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
|
Gangguankeseimbangancairandanelektrolitberhubungandengankehilangancairanskunderterhadapdiare
|
Setelahdilakukantindakankeperawatanselama 3 x 24 jam
keseimbangandanelektrolitdipertahankansecaramaksimal
KH :
·
Tanda vital dalambatas
normal (N: 120-60 x/mnt, S; 36-37,50 c, RR : < 40 x/mnt
·
Turgor elastik
,membranmukosabibirbasah, matatidakcowong, UUB tidakcekung.
·
Konsistensi BAB lembek,
frekwensi 1 kali perhari
|
·
Pantautandadangejalakekurangancairandanelektrolit
·
Pantau intake
dan output
·
Timbangberatbadansetiaphari
·
Anjurkankeluargauntukmemberiminumbanyakpadakien,
2-3 lt/hr
·
Kolaborasi :
ü Pemeriksaanlaboratorium serum elektrolit (Na, K,Ca, BUN)
ü Obat-obatan : (antisekresin, antispasmolitik, antibiotik)
|
·
Penurunansirkulasi
volume cairanmenyebabkankekeringanmukosadanpemekatanurin.
Deteksidinimemungkinkanterapipergantiancairansegerauntukmemperbaiki deficit
·
Dehidrasidapatmeningkatkanlajufiltrasi
glomerulus membuatkeluarantakadekuatuntukmembersihkansisametabolisme.
·
Mendeteksikehilangancairan
, penurunan 1 kg BB samadengankehilangancairan 1 lt
·
Mengganticairandanelektrolit
yang hilangsecara oral
·
koreksikeseimbangcairandanelektrolit,
BUN untukmengetahuifaalginjal (kompensasi).
·
antisekresiuntukmenurunkansekresicairandanelektrolit
agar simbang, antispasmolitikuntuk proses absorbsi normal, antibiotiksebagai
anti bakteriberspektrumluasuntukmenghambatendotoksin.
|
2
|
Perubahannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungandengantidakadekuatnya
intake dan out put
|
setelahdilakukan tindakanperawatanselamadirumah di
RS kebutuhannutrisiterpenuhi
KH :
·
Nafsumakanmeningkat
·
BB meningkatatau normal
sesuaiumur
|
·
Diskusikandanjelaskantentangpembatasan
diet (makananberserattinggi, berlemakdan air terlalupanasataudingin)
·
Ciptakanlingkungan
yang bersih, jauhdaribau yang taksedapatausampah,
sajikanmakanandalamkeadaanhangat
·
Berikan jam
istirahat (tidur) sertakurangikegiatan yang berlebihan
·
Monitor
intake danout putdalam 24 jam
·
Kolaborasi
ü
terapigizi :
Diet TKTP rendahserat, susu
|
·
Serattinggi,
lemak,airterlalupanas / dingindapatmerangsangmengiritasilambungdansluranusus.
·
situasi yang
nyaman, rileksakanmerangsangnafsumakan
·
Mengurangipemakaianenergi
yang berlebihan
·
Mengetahuijumlah
output dapatmerencenakanjumlahmakanan.
·
Mengandungzat
yang diperlukan , untuk proses pertumbuhan
|
3
|
Resikopeningkatansuhutubuhberhubungandengan proses
infeksidampaksekunderdaridiare
|
Stelahdilakukantindakanperawatanselama 3x 24 jam
tidakterjadipeningkatansuhutubuh
KH :
·
suhutubuhdalambatas
normal ( 36-37,5 C)
·
Tidakterdapattandainfeksi
(rubur, dolor, kalor, tumor, fungtioleasa)
|
·
Monitor
suhutubuhsetiap 2 jam
·
Berikankompreshangat
·
Kolaborasipemberianantipirektik
|
·
Deteksidiniterjadinyaperubahan
abnormal fungsitubuh ( adanyainfeksi)
·
merangsangpusatpengaturpanasuntukmenurunkanproduksipanastubuh
·
Merangsangpusatpengaturpanas
di otak
|
4
|
Resikogangguanintegritaskulit perianal berhubungandengan
peningkatanfrekwensi BAB
|
setelahdilakukantindakakeperawtanselama di
rumahsakitintegritaskulittidakterganggu
KH :
·
Tidakterjadiiritasi
: kemerahan, lecet, kebersihanterjaga
·
Keluargamampumendemontrasikanperawatan
perianal denganbaikdanbenar
|
·
Diskusikandanjelaskanpentingnyamenjagatempattidur
·
Demontrasikansertalibatkankeluargadalammerawat
perianal (bilabasahdanmenggantipakaianbawahsertaalasnya)
·
Aturposisitidurataududukdenganselangwaktu
2-3 jam
|
·
Kebersihanmencegahperkembangbiakankuman
·
Mencegahterjadinyairitassikulit
yang takdiharapkanolehkarenakelebabandankeasaman feces
·
Melancarkanvaskularisasi,
mengurangipenekanan yang lama sehinggatakterjadiiskemidaniritasi .
|
5
|
Kecemasananakberhubungandengantindakaninvasif |
setelahdilakukantindakanperawatanselama 3 x 24 jam,
klienmampuberadaptasi
KH :
·
Mau
menerima tindakanperawatan,
·
Klientampaktenang
·
Tidakrewel
|
·
Libatkankeluargadalammelakukantindakanperawatan
·
Hindaripersepsi
yang salahpadaperawatdan RS
·
Berikanpujianjikaklienmaudiberikantindakanperawatandanpengobatan
·
Lakukankontakseseringmungkindanlakukankomunikasibaik
verbal maupunnon verbal (sentuhan, belaiandll)
|
·
Pendekatanawalpadaanakmelaluiibuataukeluarga
·
mengurangi rasa
takutanakterhadapperawatdanlingkungan RS
·
menambah rasa
percayadirianakakankeberaniandankemampuannya
·
Kasihsayangsertapengenalandiriperawatakanmenumbuhkan
rasa amanpadaklien.
|
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
DIARE
4.1 Kasus
Tn.X
datang ke RS. Sari Mutiara Medan dengan keluhan BAB cair lebih dari 3 kali
sehari, Nyeri Perut, sering haus, sakit tenggorokan, sudah 2 hari mengalami
demam, sering mual dan muntah, dan hasil dari pemeriksaan TTV : RR 26x/i, HR :
105x/i , Temp. 390C, TD 90/60 mmHg. BB Tn. X sebelum sakit 55 Kg, TB
160 cm dan BB Tn.X sesudah sakit 50 kg. Akhir-akhir ini Tn. Tidak nafsu Makan.
ASUHAN
KEPERAWATAN PADA Tn. X
DI
RUANG II/ RAJAWALI DENGAN GANGGUAN
SISTEM
Pencernaan : Diare
No
|
Diagnosakeperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
1
|
Gangguankeseimbangancairandanelektrolit
b/dkehilangancairanskunderterhadapdiare
d/d bibir kering turgor jelek, demam HR 105 x/i, TD 90/60 mmHg, Temp. 390C,
RR 26x/i, BB 50 kg, sakit tenggorokan
|
Setelahdilakukantindakankeperawatanselama 3 x 24 jam
keseimbangandanelektrolitdipertahankansecaramaksimal
KH :
·
TD 120/80 mmHg
·
Membran bibir basah
·
Turgor elastik
·
HR 100 x/i
·
Temp. 280C
·
BB 55 kg
·
Sakit tenggorokan (-)
|
·
Pantautandadangejalakekurangancairandanelektrolit
·
Pantau intake
dan output
·
Timbangberatbadansetiaphari
·
Anjurkankeluargauntukmemberiminumbanyakpadakien,
2-3 lt/hr
·
Kolaborasi
ü Cairan parenteral ( IV line ) sesuaidenganumur
|
·
Penurunansirkulasi
volume cairanmenyebabkankekeringanmukosadanpemekatanurin.
Deteksidinimemungkinkanterapipergantiancairansegerauntukmemperbaikideficit
·
Dehidrasidapatmeningkatkanlajufiltrasi
glomerulus membuatkeluarantakadekuatuntukmembersihkansisametabolism
·
Mendeteksikehilangancairan
, penurunan 1 kg BB samadengankehilangancairan 1 lt
·
Mengganticairandanelektrolit
yang hilangsecara oral
·
Mengganticairandanelektrolitsecaraadekuatdancepat.
|
·
Memantau Tanda dan gejala kekurangan cairan dam elektrolit
08.00 WIB
·
Memantau intake dan output
08.05 WIB
·
Menimbang BB
BB : 50,5 kg
08.10 WIB
·
Menganjurkan Keluarga untuk memberi minum banyak pada klien
08.20 WIB
·
Memasang Infus
(RL)
08.25 WIB
|
Subjek
·
----
Objek
·
TD 100/70 mmHg
·
Mukosa bibir basah
·
Turgor Elstik
·
HR 95 x/i
·
Temp. 28,50C
·
BB 51 kg
Assestment
Blum teratasi
Planning
Ulangi Intervensi 1-4
|
2
|
Perubahannutrisikurangdarikebutuhantubuhb/d
tidakadekuatnya
intake dan out put d/d BAB >
3x/hari, kurus,BB menurun (55kg-50kg), mual, muntah, anemis (+), tidak nafsu
makan
|
Kebutuhan
Nutrisi Terpenuhi.
KH :
·
Konsistensi BAB padat
·
BB meningkat
·
Mual (-)
·
Muntah (-)
·
Anemis (-)
·
Nafsu makan meningkat
|
·
Diskusikandanjelaskantentangpembatasan
diet (makananberserattinggi, berlemakdan air terlalupanasataudingin)
·
Ciptakanlingkungan
yang bersih, jauhdaribau yang taksedapatausampah,
sajikanmakanandalamkeadaanhangat
·
Berikan jam
istirahat (tidur) sertakurangikegiatan yang berlebihan
·
Monitor intake
danout putdalam 24 jam
·
Kolaborasi
·
terapigizi :
Diet TKTP rendahserat, susu
|
·
Serattinggi,
lemak,airterlalupanas / dingindapatmerangsangmengiritasilambungdansluranusus.
·
situasi yang
nyaman, rileksakanmerangsangnafsumakan.
·
Mengurangipemakaianenergi
yang berlebihan
·
Mengetahuijumlah
output dapatmerencenakanjumlahmakanan.
·
Mengandungzat
yang diperlukan , untuk proses pertumbuhan
|
·
Memberikan pendidikan tentang pembatasan diet
08.30 WIB
·
Menciptakan Lingkungan yang bersih
08.40 WIB
·
Mengurangi Jumlah Pengunjung
09.00 WIB
·
Memonitor intake dan output
09.10 WIB
·
Memberikan diet TKTP
08.35 WIB
|
Subjek
·
Mual (-)
·
Muntah (-)
·
Sering makan
Objek
·
Anemis (-)
·
BAB padat
·
BB 51 kg
Assestment
Teratasi
Planning
Ulangi Intervensi 1-5
|
3
|
gangguanintegritaskulit perianal berhubungandengan
peningkatanfrekwensi BAB d/d bibir kering,
turgor jelek
|
setelahdilakukantindakakeperawtanselama di
rumahsakitintegritaskulittidakterganggu
KH :
·
Mukosa bibir basah
·
Turgor Elastik
|
·
Diskusikandanjelaskanpentingnyamenjagatempattidur
·
Demontrasikansertalibatkankeluargadalammerawat
perianal (bilabasahdanmenggantipakaianbawahsertaalasnya)
·
Aturposisitidurataududukdenganselangwaktu
2-3 jam
|
·
Kebersihanmencegahperkembangbiakankuman
·
Mencegahterjadinyairitassikulit
yang takdiharapkanolehkarenakelebabandankeasaman feces
·
Melancarkanvaskularisasi,
mengurangipenekanan yang lama sehinggatakterjadiiskemidaniritasi
|
·
Menjelaskan pentingnya menjaga tempat tidur
09.20 WIB
·
Mengajarkan pasien dan keluarga dalam merawat perianal
09.25 WIB
·
Mengatur posisi tn.x tidur
09.30 WIB
|
Subjek
·
-
Objek
·
Turgor Elastik
·
Mukosa bibir basah
Assestment :
Teratasi
Planning :
Tidak ada
|
Ada Obat Herbal Alami yang aman & efektif. Untuk Panggilan Cure Total +2349010754824, atau email dia drrealakhigbe@gmail.com Untuk Janji dengan (Dr.) AKHIGBE hubungi dia. Pengobatan dengan Obat Herbal Alami. Untuk: Demam Berdarah, Malaria. Menstruasi yang Nyeri atau Tidak Teratur. HIV / Aids. Penderita diabetes. Infeksi vagina. Keputihan Vagina. Gatal Dari Bagian Pribadi. Infeksi payudara. Debit dari Payudara. Nyeri & Gatal pada Payudara. Nyeri perut bagian bawah. Tidak Ada Periode atau Periode Tiba-tiba Berhenti. Masalah Seksual Wanita. Penyakit Kronis Tekanan Darah Tinggi. Rasa sakit saat berhubungan seks di dalam Pelvis. Nyeri saat buang air kecil. Penyakit Radang Panggul, (PID). Menetes Sperma dari Vagina Serta Untuk jumlah sperma rendah. Penyakit Parkinson. Lupus. Kanker. TBC Jumlah sperma nol. Bakteri Diare.Herpatitis A&B, Rabies. Asma. Ejakulasi cepat. Batu empedu, Ejakulasi Dini. Herpes. Nyeri sendi. Pukulan. Ereksi yang lemah. Erysipelas, Tiroid, Debit dari Penis. HPV. Hepatitis A dan B. STD. Staphylococcus + Gonorrhea + Sifilis. Penyakit jantung. Pile-Hemorrhoid. Rematik, tiroid, Autisme, pembesaran Penis, Pinggang & Nyeri Punggung. Infertilitas Pria dan Infertilitas Wanita. Dll. Ambil Tindakan Sekarang. hubungi dia & Pesan untuk Pengobatan Herbal Alami Anda: +2349010754824 dan kirimkan email ke drrealakhigbe@gmail.com Catatan Untuk Pengangkatan dengan (Dr.) AKHIGBE. Saya menderita kanker selama setahun dan tiga bulan meninggal karena sakit dan penuh patah hati. Suatu hari saya mencari melalui internet dan saya menemukan kesaksian penyembuhan herpes oleh dokter Akhigbe. Jadi saya menghubungi dia untuk mencoba keberuntungan saya, kami berbicara dan dia mengirimi saya obat melalui jasa kurir dan dengan instruksi tentang cara meminumnya. . Saya tidak benar-benar tahu bagaimana itu terjadi tetapi ada kekuatan dalam pengobatan herbal Dr Akhigbe. Dia adalah dokter jamu yang baik.
ReplyDelete